Jakarta (ANTARA
News) - Direktur Utama GM Traktor Tjandi Mulyono menegaskan, pihaknya
optimistis mampu mengisi kekosongan alat-alat berat konstruksi yang
dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia hingga 2014.tis
Kepada wartawan disela-sela pameran alat berat di Jakarta, Sabtu,
Tjandi menjelaskan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan
kenaikan kebutuhan alat berat konstruksi hingga 2014 mencapai 20 persen
menyusul meningkatnya rencana pembangunan infrastruktur nasional dalam
dua tahun kedepan.
Namun, ia menambahkan, ketersediaan alat-alat berat saat ini belum
mampu memenuhi kebutuhan untuk mengejar target pertumbuhan infrastruktur
nasional.
Misalnya suplai alat berat yang tersedia saat ini baru mencapai
150.000 unit. Sedangkan total kebutuhan mencapai 210.000 unit sepanjang
tahun.
"Rinciannya sebanyak 168.000 unit untuk kebutuhan non infrastruktur
dan infrastruktur sebesar 42.000 unit. Artinya, jika kenaikan
diperkirakan mencapai 20 persen, maka kebutuhan alat berat diprediksi
mencapai 252.000 unit pada 2014," ujarnya.
Tingginya kebutuhan akan alat berat tersebut telah membuat produsen
alat-alat berat memaksimalkan penetrasi produk mereka diindonesia.
Tjandi Mulyono menegaskan, pihaknya siap mengisi kekosongan
kebutuhan alat-alat berat itu dan salah satunya adalah "Writgen", produk
alat berat buatan Jerman untuk pembangunan dan perawatan jalan.
"Writgen akan memboyong sejumlah produk unggulan mereka ke
Indonesia dengan konsentrasi pada alat berat pembangunan dan perawatan
jalan," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya juga mentargetkan pertumbuhan
sebesar 25 persen dan mampu menjual 200 unit dari berbagai jenis dalam
setahun" ungkapnya.
Selama ini alat berat yang dibutuhkan untuk pengerjaan konstruksi
ditanah air lebih banyak diimpor dari negara-negara seperti Jepang,
Jerman, Singapura, Swedia dan India.
Kedepannya, pemerintah juga akan mengundang perusahaan leasing
asing lainnya untuk memasok berbagai peralatan berat yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan alat berat, terutama terkait masterplan proyek
percepatan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) di wilayah Timur.
Editor: Ruslan Burhani