Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan impor alat berat Indonesia selama 2003–2008 cukup tinggi,
baik volume (naik 48%)maupun nilainya (66%). Pada 2003, nilai impor alat berat tercatat US$167 juta,dan terus meningkat sehingga per Agustus 2008 sudah mencapai US$833,7 juta.Jika dilihat dari negara asalnya, impor alat berat selama dua tahun terakhir palingbanyak datang dari Jepang, Thailand, Singapura, Amerika Serikat, dan Cina.(Warta Ekonomi edisi 05/XXI/2009 halaman 20-21)Di sisi lain, Indonesia pun mengekspor alat berat. Namun, menurutIndocommercial, ekspor itu sebagian diduga merupakan re-ekspor, terutamasejak pemerintah mengizinkan impor alat berat bekas (rekondisi).Menurut BPS, nilai ekspor alat berat Indonesia sepanjang 2003–2008tumbuh cukup tinggi, yaitu 27,3%. Pada 2003, nilai ekspor alat berat tercatatUS$46,6 juta, per Agustus 2008 sudah US$107,9 juta.
Cerahnya bisnis pertambangan, khususnya batu bara, mendongkrakkinerja pelaku bisnis alat berat, seperti PT United Tractors Tbk. Pada 2008,United Tractors diperkirakan menguasai 45% pangsa pasar, disusul PT TrakindoUtama (25%), dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (20%). Adapun 10% sisanya diperebutkan oleh 24 perusahaan lainnya. (Warta Ekonomi edisi 05/XXI/2009halaman 20-21)
Permintaan alat berat dari sektor pertanian/perkebunan juga cukup baik seiring perluasan lahan perkebunan kelapa sawit di beberapa wilayah, seperti Sumatera dan Kalimantan. Akan halnya peningkatan permintaan alat berat padasektor konstruksi dipicu oleh dimulainya pembangunan proyek-proyek skala kecildi beberapa daerah, dan pertumbuhan sektor kehutanan karena penambahanarea HTI di sentra kehutanan.Sektor pertambangan masih paling banyak menyerap alat berat. Pada2008 lalu, sektor ini menyerap 54% dari total penjualan alat berat atau setaradengan 5.230 unit. Sementara itu, sektor perkebunan menyerap 24% (2.320unit), sektor konstruksi 14%, dan kehutanan 8%. Perusahaan alat berat rata-ratamerupakan agen atau kepanjangan tangan dari prinsipalnya di luar negeri.Misalnya, Hexindo yang berafiliasi dengan Hitachi, United Tractors denganKomatsu, Trakindo Utama dengan Caterpillar, PT Intraco Penta dengan Volvo,Kobelco, Ingersol Rand, Bobcat, serta PT Tatindo Hexaprima dengan Sumitomo.(Warta Ekonomi edisi 05/XXI/2009 halaman 20-21)