Industri alat berat pada tahun 2010 telah mampu kembali bangkit setelah terpuruk tahun 2009 yang lalu,
sebagai imbas krisis finansial dunia yang menyebabkan banyaknya proyek konstruksi dan properti yang ditunda dan sulitnya memperoleh pembiayaan untuk pembelian alat berat karena sektor keuangan saat itu sedang terkena imbas krisis finansial dunia sehingga kucuran kredit dari lembaga pembiayaan sulit didapat. Industri alat berat sempat mengalami pukulan yang hebat akibat krisis finansial global pd tahun 2009. Produksi alat berat nasional turun dari 5914unit tahun 2008 menjadi hanya 1814 unit tahun 2009. Produsen utama alat berat
di Indonesia yaitu Komatsu, Caterpillar dan Hitachi sempat mengalami penurunan penjualan. Jenis produk dan type alat berat yang diproduksi oleh tiga produsen alat berat di Indonesia, Komatsu paling banyak jenis produksinya yang meliputi excavator, Buldozer, Motor Grader dan dump truck. Caterpillar Indonesia (NatraRaya) yang memproduksi merk Caterpillar, memproduksi excavator, buldozer dan motor grader untuk type yang paling banyak dipakai di Indoesia. Misalnya excavator yang type 320 C yang bersaing dengan Komatsu type PC-200 yangber kapasitas sekitar 20 ton.Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin ketat, Komatsu meluncurkan produk excavator terbaru yaitu excavator seri PC 200-8, PC 400-8dan PC 130-8 pada bulan Maret 2010.Tingkat kandungan dalam negeri industri alat berat pada tahun 2009 lalu berkisar antara 30% sampai 50%. Angka itu di targetkan meningkat pada tahun2010 menjadi 50-60%. Local content untuk alat berat jenis ekskavator pada tahun lalu mencapai 50%, dump truck 30%, buldoser 45%, motor grader 40%,dan forklift 40%.
Impor bahan baku alat berat, selama ini berupa center bracket, monitor panel, mesin, dan komponen hidrolis (hydrautic part ). Sedangkan komponen alatberat seperti cutting plate, ban, baterai, dan under carriage part sudah mampu dipasok industri penunjang dalam negeri. Komatsu telah membangun fasilitas pengecoran yang kedua miliknya untuk memproduksi suku cadang yang berupa besi cor dengan kapasitas 1.800 ton untuk meningkatkan local content dari ondustri alat beratnya di Indonesia. Indonesia memiliki tiga produsen alat berat yang memproduksi excavator,bulldozers, motor graders dan dump trucks. Ketiga perusahaan itu adalah PT Komatsu Indonesia yang memproduksi alat berat dengan merk Komatsu, PT Caterpillar Indonesia (dahulu PT Natra Raya) dengan merk Caterpillar, PT Hitachi Construction Machinery dengan merk Hitachi. Ada produsen lain yaitu PT United Tractors Pandu Engineering yang memproduksi forklift dengan merk Patria.
PT Komatsu Indonesia berdiri tahun 1982 di Cakung, Jakarta Utara. Perusahaan ini memililik fasilitas produksi yang terintegrasi disatu tempat meliputi area seluas 18,2 ha terdiri dari 15.876 m2 untuk fasilitas perakitan,15.390 m2 untuk fasilitas pabrikasi 11.800 m2 fasiltas foundry plant 1 dan 10,000m2 foundry plant 2 and 3. Semula perusahaan ini hanya mengerjakan perakitan alat berat Komatsu yang komponennya diimpor dari Jepang. Kemudian pada tahun 1987 perusahaan mulai membangun fasilitas pembuatan komponen. Sejak itu Komatsu Indonesia berhasil meningkatkan local content-nya dan mulai mengekspor komponen alat berat ke Jepang untuk digunakan oleh Komatsu Ltd. Selanjutnya pada tahun 1991, Komatsu Indonesia membangun fasilitas foundry untuk membuat komponen alat berat yang juga digunakan oleh pabrik Komatsu di seluruh dunia. Pada tahun 1995 PT Komatsu Indonesia menjadi perusahaan publik, namun kemudian kembali menjadi go private tahun 2006 setelah saham publikdibeli kembali oleh Komatsu Ltd termasuk membeli sebagian saham yang dimiliki oleh PT United Tractor sehingga saham UT tinggal 5%. Kapasitas produksi Komatsu mencapai 3600 unit alat berat per tahun termasuk dump truck sebesar 240 unit per tahun.
Sementara itu PT Caterpillar Indonesia (PT Natra Raya) memproduksi alat berat merk Catterpillar dirakit di Indonesia oleh PT Caterpillar Indonesia yang sebelumnya bernama PT Natra Raya yang berlokasi di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. PT Caterpillar Indonesia sahamnya 80% dimiliki oleh Caterpillar dari amerika Serikat dan sisanya dimiliki oleh PT Marga Tiara Trakindo. Agen tunggal Caterpillar di indonesia adalah PT Trakindo Nusantara.
Di lain pihak PT Hitachi Construction Machinery Indonesia (HCMI) yang berlokasi di Cibitung, Bekasi, adalah joint venture antara Hitachi Construction Machinery Co. Ltd of Japan , Itochu Corporation dari Jepang, PT Murinda IronSteel, PT Anggaputra Dhananjaya dan Hitachi Construction Machinery Singapore, Pte. Ltd. Dari Singapore. Perusahaan ini berdiri bulan mei 1991 dan beroperasi semenjak Oktober tahun yang sama.HCMI memproduksi excavator yang memiliki pasar yang besar di Indonesia. Sejak tahun 2000 permintaan terhadap excavator meningkat sehingga HCMI meningkatkan kapasitas produksi dari 700 unit/tahun menjadi 1000 unit pertahun. HCMI menginvestasikan US$ 10 juta untuk perluasan kapasitas tersebut. Pada tahun 2007 kapasitas produksi HCMI meningkat kembali menjadi1200 unit/tahun.